Kesenian WAYANG
WAYANG merupakan salah satu budaya asli
Indonesia. Dari sejarahnya, wayang sudah ada sejak 1500 SM ketika munculnya Kepercayaan Animisme yaitu Nenek moyang kita percaya
bahwa setiap benda mempunyai roh/jiwa, ada yang baik dan ada yang jahat. Agar mereka
tidak diganggu oleh roh jahat, maka roh-roh tersebut dilukis dalam bentuk
gambaran (gambar ilusi) atau
bayangan ( wewayangan/wayang )
lalu disembah dan diberi sesajen.
Budaya
wayang meliputi seni peran, seni
suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga
seni perlambang. Dalam
Perkembangannya, budaya wayang selain
digunakan sebagai media hiburan oleh masyarakat, wayang juga merupakan media
penerangan, dakwah, pendidikan. Selain itu wayang juga sebagai tuntunan dalam kehidupan untuk mencapai
kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat dalam tingkat kesempurnaan abadi,
sehingga tokoh-tokoh di pewayangan di identikkan dengan sifat-sifat manusia dan
alam didalam kehidupan sehari-harinya.
Dalam
cerita pewayangan banyak ditemukan falsafah-falsafah hidup yang sering
dijadikan kajian ilmiah oleh peneliti-peneliti dan Mahasiswa-mahasiswa baik
didalam maupun diluar negeri, belajar dan mendalami wayang di Indonesia. Falsafah ini selalu mengalau\ami penyesuaian. Penyesuaian konsep
filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap
kedudukan para dewa dalam pewayangan. Para dewa dalam pewayangan bukan lagi
merupakan sesuatu yang bebas dari salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan
lainnya, kadang-kadang bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. Hadirnya tokoh
punakawan dalam pewayangan sengaja diciptakan para budayawan Indonesia
(tepatnya budayawan Jawa) untuk memperkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini
tidak ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap
makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan
Saat
ini, dunia Internasiaonal mengakui wayang sebagai master piece (master
perdamaian) karya budaya bangsa Indonesia yang mendapat predikat ” THE
ORAL AND INTANGIBLE WORLD HERITAGE OF HU-MANITY ” oleh PBB melalui UNESCO.